Belakangan ini Taman Nasional Kodomo lagi nge-hits banget gara-gara masuk nominasi New7Wonders of Nature. Di balik segala kontroversi voting-nya, memang mesti diakui sih kalau taman nasional tempat tinggal para komodo ini luar biasa.
Untuk mencapai Taman Nasional Kodomo, biasanya kita harus masuk lewat “gerbang” kota Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada banyak cara untuk mencapai Labuan Bajo ini, baik lewat darat, udara maupun laut.
PULAU MOYO
What To do : Mandi di Air Terjun
Dari Labuan Lombok, NTB, kapal pun bergerak beranjak dengan tujuan akhir Labuan Bajo , NTT. Pulau pertama yang dihampiri adalah Pulau Moyo, yang letaknya sekitar 2,5 kn di utara Pulau Sumbawa. Di mata dunia, Pulau Moyo dikenal sebagai pulau liburannya Mick Jagger dan mendiang Lady Diana, karena di sini terletak holiday resort super mewah tempat liburan mereka berdua. Tapi Pulau Moyo adalah Pulaunya trekking dan air terjun !!!
Setelah trekking sejaun 300 meter, akhirnya sampailah di “harta karun” Moyo yaitu air terjun yang mengalir deras di batu-batu bertingkat. Psst, konon katanya Lady Diana juga pernah bermain air di sini, lho. Tapi, hati-hati yaa buat berpijak di bebatuan air terjun ini. Soalnya, agak licin ditutupi lumut.
PULAU SATONDA
What To do : Make A Wish di Danau
Pulau selanjutnya yang dikinjungi adalah Pulau Satonda. Di tengah pulau ini terdapat danau air asin yang luas. Air danau ini mengalami pasang-surut seperti air laut. Kalau di lihat sekilas, pulau ini terlihat seram, soalnya sepi sih. Tapi tunggu saja sampai kita sampai di danaunya. Kita akan disuguhkan pemandangan cantik berupa danau cantik berwarna hijau yang “dipagari” oleh perbukitan dan pepohonan rimbun disekelilingnya.
Ada sebuah pohon di dekat gubuk pinggir danau yang menarik. Soalnya, diranting pohon ini tergantuk banyak batu yang diikat dengan tali. Si pemandu pun menjelaskan bahwa pohon tersebut di anggap suci oleh warga setempat dan batu-batu yang bergelantungan itu melambangkan doa dan haapan mereka. Jika nanti keinginan meraka sudah terkabul, maka mereka akan kembali ke danau tersebut untuk melepaskan ikatan batu dari pohon.
GILI LABA
What To do : Menaklukkan Bukit !!!
Setelah puas bermain air , sekarang main-main di daratan, yuk !!tempat paling pas untuk menguji fisik kita di darat adalah Gili Laba, yaitu sebuah pulau kecil di Sumbawa Timur. Jangan terkecoh dengan penampilan pulau ini. Sekilas sih ini hanya pulau biasa dengan kontur perbukitan yang beragam tingkat ketinggiannya. Tapi jangan sesumbar dulu kalau belum berhasil mencapai punjak Gili Laba !!
Berbekal air mnum, topi dan sandal gunung, mulai trekking mendaki bukit di pulau ini. Awalnya sih masih bisa trekking sabil katawa-ketiwi. Tapi lama-lama, mau ngobrol aja sulit, karena napas sudah keburu ngos-ngosan. Maklum deh, kemiringan bukit mencapai 70 derajat. Boro-boro ngobrol dengan teman trekking, disini harus konsentrasi penuh mengatur nafas sekaligus mencari tumpuan kaki dan tangan supaya nggak jatuh terguling ke bawah bukit.
Untungnya perjuangan melelahkan ini terbayar lunas begitu sampai di atas bukit Gili Laba. Pemandangan lanskap yang terbentang dihadapan mata sungguh luar biasa banget !!! perairan dengan gradasi biru, perbukitan hijau, langit biru cerah dan arak-arakan awan putih adalah hadiah yang sungguh nggak ternilai harganya.
PINK BEACH/PANTAI MERAH
What To do : Snorkeling & Bermain Pasir Merah
Ini dia salah satu pantai terunik di Indonesia, karena pasirnya berwarna merah. Makanya pantai ini dinamakan sebagai Pantai Merah oleh orang local dan dikenal dunia Pink Beach. Psst, pasir ini bisa berwarna merah bukan Karena darah. Tapi Karena karang-karang berwarna merah pecah, tersapu ke pantai, lalu bercampur dengan pasir pantai sehingga terbentuklah si Pink Beach ini. Dari kejauhan sih pantai ini terlihat seperti pantai biasa. Untuk bisa menyaksikan langsung keunikannya, coba deh “sendok” pasirnya dengan tangan kita. Baru terlihat kalau pasir di pantai ini memang benar-benar cantik dan unik !!!
Pink Beach sudah termasuk kedalam wilayah Taman Nasional Komodo dan merupakan snorkeling terbaik di wiliyah ini. Ikan-ikannya masih banyak dan nggak malu-malu mengajak kita bremain petak umpet di antara karang-karang hidup berwarna-warni. Tapi berhubung arus laut disini agak kuat, sebaiknya gunakan fin (kaki katak) saat snorkeling ya, supaya berenangnya jadi lebih mudah dan nggak cepat capek.
PULAU RINCA & PULAU KOMODO
What To do : “Berburu” Komodo
Akhirnya , sampai juga di destinasi utama perjalanan ini !! Komodo adalah hewan langka khas Indonesia yang Cuma ada di dua pulau ini saja di dunia. Biasanya kita akan lebih mudah menemukan komodo-komodo ini di Pulau Rinca (Loh Buaya) daripada di Pulau Komodo (Loh Liang) karena habitatnya yang lebih besar. Tapi meskipun begitu, bukan pekara gampang untuk menemukan konodo di alam bebas, lho.
Untuk berburu komodo, kita harus di temani oleh para ranger (minimal dua orang) yang akan mengantar kita trekking mengelilingi pulau.ini wajib hukumnya, karena merekalah yang tahu seluk beluk pulau ini, how to spot komodo, sekaligus menjaga keamanan pengunjung dari serangan komodo. Yup, soalnya komodo termasuk binatang buas !! Sudah ada beberapa kasus kecelakaan bahkan kematian yang disebabkan oleh hewan yang satu ini. Makanya, jangan pernah memisahkan diri dari romongan.
Dalam perjalanan trekking pun kita akan banyak menemui tengkorak kerbau atau monyet yang telah menjadi korban si komodo ini. Yang pasti, jika sedang haid atau menpunyia luka terbuka, mendingan jangan nekat berburu komodo, deh. Bisa-bisa malah kita yang balik diburu oleh komodo, karena penciumanan mereka sangat tajam, sensitive dengan bau darah.
Anyway, seperti yang di bilang tadi, ternyata nggak gampang untuk berburu komodo. Berhubung saat itu hari sudah siang, para komodo pun rupanya malas berpanas-panasan di udara terbuka dan memilih untuk bersembunyi di antara semak-semak. Akhirnya, setelah trekkikng selama satu jam lebih, kamipun berhasil menemukan seekor komodo yang sedang berteduh di bawah semak.
Itulah tantangan kalau berburu komodo di alam terbuka. Untung-untungan. Tapi kita juga bisa dengan mudah menemukan hewan-hewan ini di depan dapur para ranger. Yup. Para komodo ini mencium bau makanan dari dapur, sehingga mereka pun berbondong-bondong menghampiri dapur untuk menyambar makanan yang ada. Hiyy, kalau sudah begini sih, mending ngeliat mereka dari jauh aja, deh. Nggak usah dekat-dekat kalau nggak mau ikut disambar komodo juga.
SUMBER :
MAJALAH GADIS EDISI 31 , 22 NOVEMBER-1 DESEMBER 2011