Pages

Senin, 02 Juli 2012

Pengangguran


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997, membuat kondisiketenegakerjaan di Indonesia ikut memburuk. Sejak itu pertumbuhan ekonomi Indonesia jugatidak pernah mencapai 7-8 persen. Bayangkan, pada tahun 1997 jumlah penganggur terbukamencapai 4,18 juta. Selanjutnya, pada 1999 (6,03 juta), 2000 (5,81 juta), 2001 (8 juta), 2002(9,13 juta), 2003 (11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran menunjukan pada2001 : usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta), penduduk yang kerja (90,807 juta),penganggur yang terbuka (8,005 juta), setengah penganggur terpaksa (6,010 juta), setengahpenganggur sukarela (24,422 juta)
Pada 2002 : usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja(91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta),setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telahbanyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguransemakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding denganjumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadimasalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas danpendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinandan masalah- masalah sosial lainnya.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinyayang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dankeluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibatjangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasikebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatankerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlukeberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat sukubunga kecil yang mendukung.
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan danperluasan kesempatan kerja.

RUMUSAN MASALAH
            Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebihkecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektif informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomenapengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yangdisebabkan antara lain perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisisekononi atau keamanan yang kurang kondusif, pengaturan yang menghambat investasi,hambatan dalam ekspor-impor.Peningkatan jumlah pengangguran ini salah satunyadisebabkan oleh derasnya laju urbanisasi dari daerah ke Jakarta. Selain juga diakibatkanbanyaknya lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kondisiini tak pelak membuat Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakartabekerja ekstra keras.

BAB II PEMBAHASAN
 DEFINISI PENGANGGURAN
                Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurangdari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaanyang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau parapencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampumenyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena denganadanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehinggadapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
                Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlahpengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaanpendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yangmenyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dankeluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Dinegara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan olehlebih banyak orang.

JENIS PENGANGGURAN DAN PENYEBABNYA
                Berdasarkan sebab-sebab, pengangguran dapat digolongkan sebagai pengangguranstructural, siklikal, musiman, dan friksional.
Pengangguran Struktural
                Pengangguranstructuraldisebabkan oleh ketidakcocokan antara ketrampilan(kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan ketrampilan tenaga kerja yang tersedia.Latar belakang ketidakcocokan itu berupa perubahan struktur permintaan-penawarandalam jangka panjang sebagai dampak kemajuan teknologi, perubahan selera, danpersaingan antar perusahaan.
                Misalnya, karena ingin transportasi yang lebih cepat, permintaan terhadap jasakendaraan bermotor meningkat, sedangkan permintaan terhadap jasa tukang becakmenurun. Padahal jumlah tukang becak lebih banyak daripada jumlah pengemudikendaraan. Perubahan permintaan itu menimbulkan ketidakcocokan antara ketrampilanyang dibutuhkan (mengemudi kendaraan) dan ketrampilan yang tersedia (mengemudibecak). Akibatnya, sejumlah tukang becak terpaksa menganggur.

Pengangguran Siklikal
                Pengangguransiklikalberkaitan dengan naik-turunnya aktivitas atau keadaanperekonomian suatu Negara (business cycle). Suatu ketika, perekonomian mengalamimasa pertumbuhan (menaik). Di saat lain mengalami resesi (menurun) atau bahkandepresi. Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat mengalami penurunansehingga tingkat permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsenmenurunkan kegiatan produksi., termasuk tenaga kerja. Itulah sebabnya, saat krisisekonomi kita menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK sehinggamenganggur. Oleh karena itu, pengangguran yang disebabkan oleh menurunnyaaktivitas perekonomian ini sering dinamakanpengangguran siklikal (siklus).
  
Pengangguran Musiman
                Pengangguran musimandisebabkan oleh perubahan permintaan terhadaptenaga kerja yang sifaatnya berkala. Pengangguran seperti ini biasa terjadi pada tenagakerja paruh waktu (part time). Mereka ini direkrut saat ada pekerjaan (proyek) yangmembutuhkan banyak tenaga. Setelah proyek selesai, mereka tidak lagi dibutuhkan dankembali menganggur.
                Contoh penganggur musiman adalah para tukang bangunan. Mereka bekerjaselama ada proyek bangunan, entah berupa gedung atau perumahan. Setelah proyekselesai, tukang itu kembali menganggur sampai ada pekerjaan yang sesuai dengankeahlian mereka.

Pengangguran Friksional
                Pengangguran friksionaldisebabkan oleh pergantian pekerjaan atau pergeserantenaga kerja. Sering kita jumpai tenaga kerja yang berpindah dari satu perusahaan keperusahaan lain, atau berpindah dari jenis pekerjaan tertentu ke jenis pekerjaan lain.Perpindahan itu tidak terjadi begitu saja. Tenaga kerja yang bersangkutan membutuhkansementara waktu untuk mencari pekerjaan atau perusahaan yang cocok. Selama waktupencarian itu, tenaga kerja tersebut menganggur.
                Pengangguran friksional disebut jugapengangguran sukarela(voluntaryunemployment).Berbedea dengan tiga jenis pengangguran sebelumnya, pengangguranini muncul dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuksementara waktu dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang, danmenunjang karir.
                                                         
AKIBAT PENGANGGURAN TERHADAP KEGIATAN EKONOMI
                Pengangguran merugikan bagi orang yang bersangkutan dan bagi masyarakat.Kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh pengangguran antara lain sebagai berikut.


Produktivitas
                Tenaga kerja akan menurun produktivitasnya bila tidak dimanfaatkan.Peningkatan rasa frustasi, patah semangat, dan perasaan tidak berdaya yang terjadipada pengangguran jangka panjang menumbuhkan sikap masa bodoh. Parapenganggur tidak mampu mengelola dirinya sendiri dan tidak mampu secepatnyamenangkap peluang yang ada. Mereka tidak siap bekerja. Jadi, pengalaman danpelatihan yang didapatkan sebelumnya dengan biaya yang besar menjadi sia-sia.
                            
Standar Kehidupan
                Bila pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok dan standar kehidupanmenurun. Sebagian pekerja mungkin dapat meminta bantuan kepada pasangannya ataupihak lain untuk membuka usaha, tetapi kebanyakan dari mereka terpaksa harusmelakukan kegiatan penghematan besar-besaran. Bila banyak orang menganggurakibatnya adalah permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa turun. Penurunanpengeluaran masyarakat mengakibatkan pengangguran berikutnya di perusahaan lain.

Penerimaan Negara
                Semakin besar jumlah pengangguran, semakin menurun pendapatan Negaradari pajak penghasilan. Akibat selanjutnya, semakin menurun pula kemampuanpemerintah melayani kebutuhan warganya.          
Aktivitas Ekonomi Keseluruhan
                Pengangguran akan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga permintaanterhadap barang-barang hasil produksi berkurang. Hal ini akan menurunkan parapenanam modal atau para pengusaha untuk memperluas usahanya. Akibatnya, aktivitasperekonomian dan pertumbuhan ekonomi akan terhambat.
                                           
Biaya Sosial
                Banyak segi biaya yang harus ditanggung oleh masyaakat akibatpengangguran. Terdapat kaitan erat antara peningkatan pengangguran dan kejahatan.Mesyarakat harus menganggung biaya pengangguran melalui peningkatan tugas-tugasmedis yang berkaitan dengan perawatan psikologis, peningkatan kualitas pengamananwilayah, dan peningkatan volume proses peradilan karena meningkatnya tindakkejahatan.

CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN
                Ada berbagai cara untuk mengatasi pengangguran. Karena terdapat beberapa macampengangguran, maka cara mengatasi pada masing-masing jenis pengangguran itu juga berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas cara mengatasi pengangguran pada beberapa jenispengangguran.

            Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja dan Modal
        Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja kekesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang ketrampilannya sehingga dapatmemenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas dilakukan denganmemindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah pengangguranparah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran structural.
            Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yangmengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalamjumlah yang melimpah.
                     
            Penyediaan Informasi Tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
        Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yangcepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalahpengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membukalowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan ketrampilan yang dimiliki.Masalah tersebut adalah persoalan informasi.
        Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkanorang mencari pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupapengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa. Bisa juga berupa pengenalanprofil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.

            Pertumbuhan Ekonomi
        Pertumbuhan ekonomi baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalamsituasi normal, pengangguran friksional tidak menganggu karena sifatnya hanya sementara.Tingginya tingkat perpindahan kerja justru akan menggerakkan perusahaan untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan. Selain itu, perusahaan ditantang untuk menciptakan suasana kerja yang membangun sehingga pekerja dapatmeningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.

            Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
        Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil danahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki ketrampilan ataukeahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah besarpengangguran adalah orang yang belum memiliki ketrampilan atau keahlian tertentu.
        Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu digalakkan lembaga yang mendidik tenagakerja menjadi siap pakai. Yang paling penting dalam pendidikan dan latihan kerja itu adalahkesesuaian program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.

            Wiraswasta
        Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu,pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkanapabila muncul keinginan untuk menciptaka lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta.Fakta memperlihatkan cukup banyak wiraswasta yang berhasil. Akan tetapi, wiraswasta punbukan hal yang mudah .
        Kendala utama wiraswasta adalah modal dan peluan. Seseorang yang memilikiketrampilan dan keahlian tertentu tidak sanggup berbuat apapun apabila tidak memilikimodal dan peluang usaha karena bidang usaha yang menguntungkan hampir pasti telahdikuasai oleh perusahaan raksasa. Dengan demikian, upaya menggerakkan wiraswastaperlu disertai keleluasan memperoleh modal dan peluang bisnis.
                                                                               
PENINGKATAN MUTU DAN TENAGA KERJA
                Ada kecenderungan pada lapangan kerja sector modern untuk hanya menerimaangkatan kerja yang siap kerja atau siap pakai dan berpengalaman untuk menjadi karyawannya.Sementara angkatan kerja muda tamatan sekolah menengah ataupun perguruan tinggi padaumumnya belum mempunyai kesiapan dan pengalaman.
                Rendahnya mutu kerja tidak hanya mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja danpenghasilan, tetapi juga menyulitkan pengolahan sumber daya yang melimpah. Indonesiasebenarnya memiliki keunggulan komparatif di bidang sumber daya alam. Sayangnya mututenaga kerja Indonesia secara umum belum memadai, sehingga perlu ditingktkan agar jumlahtenaga kerja yang besar itu benar-benar dapat menjadi kekuatan efektif dalam pembangunan.
                Mutu dan kemampuan tenaga kerja tidak hanya berkaitan dengan jumlah angkatan kerjayang perlu dididik dan dilatih, akan tetapi juga berkaitan dengan kesesuaian hasil pendidikandan latihan dengan permintaan lapangan kerja dan persyaratan kerja. Pendidikan formalmerupakan pondasi penting untuk membangun mutu sumber daya manusia di masa yang akandatang. Selain melalui pendidikan formal, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapatjuga dilakukan melalui pendidikan nonformal. Kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan mututenaga kerja dapat melalui pendidikan nonformal berikut ini.
Latihan Kerja
Latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja yanglangsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja.  Dalam kaitannya denganpeningkatan mutu tenaga kerja, latihan kerja dapat berfungsi sebagai suplemen ataupunkomplemen terhadap pendidikan formal.
Pemagangan
Pemagangan adalah latihan kerja langsung di tempat kerja. Jalur pemagangan inibertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja.
Perbaikan Gizi dan Kesehatan
Perbaikan gizi dan kesehatan perlu dilaksanakan untuk mendukung ketahanan kerja dankemampuan belajar (kecerdasan) dalam menerima pengetahuan baru danmeningkatkan semangat kerja.
Selan itu peningkatan kemampuan teknis melalui jalur-jalur pengembangan sumberdaya manusia perlu diuayakan agar tercipta manusia yang berkualitas dengan cirri taatmenjalankan agama, toleran dan saling menghargai sesame manusia, berwawasankepentingan nasional, berbudi luhur, ulet, tangguh, cerdas dan terampil, produktif,disiplin dan bertanggung jawab, inovatif dan berpandangan jauh ke depan.
                                            
CONTOH PERMASALAHAN
Pengangguran di Indonesia Capai 8,59 Juta

Rabu, 27 Oktober 2010 13:39 WIB | Dibaca 10883 kali
Denpasar (ANTARA News) - Pengangguran di Indonesia kini mencapai 8,59 juta orang atau 7,41persen dari total angkatan kerja di Nusantara sebanyak 116 juta orang.            "Angkatan kerja tersebut didominasi lulusan sekolah dasar (SD) 57,44 juta orang atau 49,42 persen,"kata Dra Suwito Ardiyanto, SH,MH, widyaswara utama Bidang Penempatan Tenaga kerja KementerianTenaga Kerja dan Transmigrasi di Denpasar, Rabu.
          Seusai tampil sebagai pembicara pada Lokakarya Pengembangan Jejaring Kerja Sama Penyuluhan danBimbingan Jabatan, formasi hasil penempatan tenaga kerja "10:3:2" hingga sekarang masih relevan. Ia mencontohkan, apabila terdapat sepuluh orang pencari kerja hanya tersedia tiga lowongan pekerjaan dan dari tiga lowongan itu hanya dua yang bisa diisi, sementara satu lagi tidak bisa dipenuhi akibat tidak memiliki keterampilan.

          Dari segi persaingan internasional hasil survei "World Economic Forum 2010" menunjukkan Indonesiaberada pada peringkat 54 dari 133 negara yang disurvei.
Dibanding dengan negara tetangga seperti Singapura yang menempati peringkat ketiga, Malaysia ke-24, Brunei Darussalam ke-32 dan Thailand ke-36, sehingga kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sangatparah.
          Salah satu upaya dalam mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan kualitas penempatantenaga kerja, yakni penempatan tenaga kerja pada jabatan yang tepat. Upaya tersebut dilakukanmelalui meningkatkan peranan penyuluhan dan bimbingan jabatan (PBJ).     Suwito Ardiyanto menambahkan, PBJ mempunyai dua tugas pokok yang sangat penting untukmenempatkan pencari kerja dalam jabatan yang tepat serta menemukan tenaga kerja yang cocokdengan kebutuhan pengguna tenaga kerja.       Untuk menempatkan pencari kerja dalam jabatan yang tepat perlu memahami dunia kerja sertapengetahuan atas jenis-jenis pekerjaa atau jabatan beserta syarat-syaratnya.
          Selain itu mengenali potensi diori, bakat, minat kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki pencari kerjaserta mengenali kelemahan yang dimiliki, ujar Suwito Ardiyanto.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH


BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, banyak sekali terdapatpengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat padamasalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan.Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu program untukmenampung para pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya kitasecara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak menjadiseornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah.

SARAN
Kepribadian yang matang, dimanis dan kreatif memiliki tujuan dan visi yng jauh ke depan,berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset yang benar. Itu merupakan tuntutanutama yang mendasar di era globalisasi dan informasi yang sangat kompetitif dewasa ini danmasa-masa mendatang. Perlu diyakini oleh setiap orang, kesuksesan yang hakiki berawal darisikap dan mental kita untuk berani berpikir dan bertindak secara nyata, tulus, jujur, sepenuh hati,propesional dan bertanggung jawab. Kebijakan ini dapat diimplementasikan menjadi gerakannasional melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan yang kompeten untuk itu.
Kemudian segera melakukan pengenbangan kawasan-kawasan, khususnya yangteinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dankomunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis tingkatan.Membangun lembaga social yang dapat menjamin kehidupan pengangguran. Selanjutnyamengaitkan secara erat masalah pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya,seperti sampah, pengendalian banjir dan lingkungan yang tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiridari bahan organic yang apat dijadikan kompos dan bahan non-organik yang dapat didaur ulang.


DAFTAR PUSTAKA
Pelajaran EKONOMI 2 , PENERBIT ERLANGGA , RITONGA, dkk.

INFLASI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
                Inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga-harga barang adalah peristiwa moneter yang penting dan biasa di jumpai di hamper semua Negara. Inflasi dapat menimbulkan keresahan masyarakat apalagi jika hal itu terjadi secara terus-menerus (berkepanjangan). Kenaikan harga akan menyulitkan masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan rendahdan yang berpenghasilan tetap. Misalnya, sebelum terjadi inflasi uang sebesar Rp.50.000,dapat digunakan biaya hidup selama satu minggu, tetapi setelah terjadi inflasi, uang sebesar ituhanya dapat digunakan untuk hidup lima hari. Jadi, dengan uang uang sama diperoleh jumlah barang lebih sedikit dibanding sebelum terjadi inflasi. Oleh karena pengaruhnya cukup besarpada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom, pemerintah maupun masyarakat umum.

RUMUSAN MASALAH
        Dari uraian di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa saja jenis-jenis inflasi?
2.    Apa saja penyebab inflasi?
3.    Apakah dampak dari inflasi?
4.    Bagaimana cara mengatasi inflasi?

BAB II PERMASALAHAN
            PENGERTIAN
                Inflasi erat kaitannya dengan masalah nilai uang. Uang mempunyai nilai karena diterimasebagai alat tukar barang dan jasa. Oleh karena itu, nilai uang ditentukan oleh harga-hargabarang dan jasa yang dapat dibeli dengan uang tersebut.
                Apabila harga-harga dalam suatu perekomonian naik, maka jumlah barang dan jasadapat ditukar dengan sejumlah uang menjadi lebih sedikit. Dengan kata lain, tingkat barang danjasa naik. Dalam kakus ini dikatakan bahwa nilai uang mengalami penurunan.
                Mengapa harga-harga bisa turun naik atau tidak stabil ? kejadian itu sebetulnyabersumber dari ketidakseimbangan arus uang dan arus barang dalam perekomonian. Padapembahasan ini telah diperkenalkan konsep uang dan arus barang. Secara sederhana, arusuang dan arus barang bisa dikatakan seperti ini : Arus barang mengalir dari hasil produksiperusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus uang yang berasal dari pemblanjaanpemerintah dan rumah tangga/konsumen. Disinilah harga tercipta. Jika arus barang dan arusuang dalam keadaan seimbang, maka harga-harga akan stabil, tidak naik dan tidak turun.Dalam keadaan seimbang, maka penawaran hasil produksi sama dengan permintaannya.Begitu juga dengan uang yang tersedia di masyarakat (uang beredar), jumlahnya tetap sesuaiuntuk melayani kebutuhan ekonomi masyarakat.
                Apabila terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan barang serta arusuang, maka harga-harga barang akan berubah. Perubahan harga ke atas atau dengan lainnaiknya harga-harga yang bersumber dari tergantungnya keseimbangan antara arus uang danbarang itulah yang dinamakan inflasi.

JENIS-JENIS INFLASI
                Inflasi bisa ditinjau dari tingkat keparahannya, penyebabnya, dan dari segi asalnya.
Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi dibedakan atas beberapa macam, yaitu :
            Inflasi ringan (di bawah 10% per tahun)
            Inflasi sedang (antara 10-30% per tahun)
            Inflasi berat (antara 30-100% per tahun)
        Inflasi sangat berat atau hiperinflasi (di atas 100% per tahun)

Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
            Demand-pull Inflation
Disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang/jasa dan sering disebutjuga sebagaiinflasi sisi permintaan (demand side inflation).Permintaan darimasyarakat yang terlalu besar tidak dapat dilayani oleh kapasitas produksi sehinggakeseimbangan antara permintaan dan penawaran terganggu dan mengakibatkanharga-harga naik. Bila digambarkan dalam kurva, inflasi tampak dalam peraga 1.1berikut :


            Cost-push Inflation
        Kenaikan biaya produksi (Cost-push) dapat mendorong harga-harga ke atas. Jikadigambarkan dalam kurva, inflasi tersebut tampak dalam peraga 1.2.


Cost-push Inflation dibedakan atas 2 macam :
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga (Price push Inflation), karenakenaikan harga barang-barang baku. Misalnya peningkatan harga BBM akanberakibat kenaikan biaya transportasi hampir seluruh jenis barang sehinggamenaikkan harga jual.
Inflasi yang disebabkan karena kenaikan upah/gaji (Wage Cost Push Inflation).Misalnya karena kenaikan gaji pegawai negeri yang diikuti oleh usaha-usahaswasta, maka harga barang ikut naik.

        Inflasi karena kenaikan upah ini sangat ditakuti karena akan menimbulkan spiralantara kenaikan upah dan harga. Karena upah naik, harga-harga akan naik. Karenaharga naik-upah terpaksa harus dinaikkan dan ini akan terus berkelanjutan.

Asal Inflasi
                Dari segi asal, inflasi dapat dibedakan atas :
Imported Inflation
                Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknyaharga barang di dalam negeri. Jenis inflasi ini banyak dialami oleh negara-negara yangsedang berkembang yang sebagian besar usaha produksinya mempergunakan bahandan alat dari luar negeri. Misalnya, inflasi yang terjadi di Jepang menimbulkan inflasi puladi Indonesia karena kenaikan harga bahan cat, bahan foto, kendaraan, dan bahan apasaja yang berasal dari sana membawa akibat naiknya harga-harga produksi di Indonesia.Inflasi tersebut pindah berdasarkan kaitan antar Negara yang timbul dari perdaganganinternasional.

Inflasi karena Defisit Anggaran Belanja Negara Yang Terus-menerus
                Misalnya, di zaman Order Lama Indonesia mengalami inflasi yang habat. Apasebabnya ? Karena APBN mengalami defisit dalam jumlah sangat besar dan terjadisecara terus-menerus. Pemerintah kemudian menginstruksikan Bank Indonesiamencetak uang dalam jumlah besar untuk melayani kebutuhan pemerintah. Selain itu,uang yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan dibekukan dan kredit bank sangatdibatasi. Tidak heranlah kita bahwa harga-harga mencapai bintang di langit, jumlah uangyang beredar bertambah dengan cepatnya, tetapi nilai produk nasional malah merosot.Laju inflasi pada saat ini mencapai 500-650%.
                Ketiga jenis inflasi yang baru kita bahas tersebut biasanya saling mendorong dansaling memperkuat. Sekali orang menyadari adanya inflas, mereka akan bertindaksedemikian rupa hingga justru memperkuat inflasi yang sudah ada.
                Karena harga naik, para pedagang cenderung menyimpan barangnya menunggusampai harga naik lebih tinggi lagi. Ini menyebabkan peredaran barang berkurangsehingga harga-harga akan naik lebih tinggi lag. Karena harga naik, para pengusahaakan mengikuti gerakan harga dan berusaha mempertahankan / meningkatkanpendapatan dan labanya dengan menaikkan harga jualnya.
                Karena harga-harga naik, masyarakat cenderung segera membeli barang(sebelum harga naik lagi), sehingga permintaan barang naik dan harga-harga justruakan naik lagi. Karena kaitannya antara barang yang satu dengan yang lain, makakenaikan harga suatu barang juga akan mendorong naiknya harga barang-barang yang lain.

PENYEBAB INFLASI
                Sejak dahulu gejala inflasi dihubungkan dengan jumlah uang yang beredar. Terdapatbeberapa teori mengenai jumlah uang beredar. Dua di antaranya akan kita bahas berikut ini :


Teori Klasik
Teori klasik umumnya berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan olehjumlah uang yang beredar. Hal ini terlihat karena hubungan antara jumlah uang dan nilaiuang. Bila jumlah uang bertambah, harga-harga akan naik. Pertambahan jumlah uangyang beredar bisa disebabkan oleh defisit APBN atau karena adanya perluasan kredit.

Teori Keynes
                Para ahli ekonomi keynesian (pengikut keynes) menjelaskan seluruh prosesekonomi tanpa mementingkan peran uang. Yang penting dalam kehidupan ekonominasional adalah produksi (penawaran) dan pembelanjaan (permintaan) dalam lingkaranekonomi , sedangkan jumlah uang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat olehdunia perbankan.
                Dalam pandangan keynes, permintaan masyarakat (effective demand) lah yangpaling
menentukan kestabilan kehidupan ekonomi nasional. Para konsumen, para produsen,pemerintah dan luar negeri bersama-sama membeli lebih banyak barang dari yang dihasilkan oleh kapasitas produksi yang ada. Hal ini menyebabkan ketegangan-ketegangan di pasaran. Produksi tak bisa dinaikan karena dibatasinya kapasitasproduksi. Rendahnya jumlah barang atau jasa yang di produksi berakibat harga-harganaik, akibatnya timbul lagi inflasi.
                Di Indonesia, kelompok bahan makanan, perumahan, aneka barang dan jasamemegang peranan penting dalam mekanisme perekonomian. Kelompok inilah yangmengalami ketidak seimbangan permintaan dan penawaran, sehingga memegang adilbesar dalam kenaikan tinggkat inflasi. Misalnya pada tahun 1991, terjadi lonjakan inflasiyang tinggi di sebabkan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran dalamkelompok makanan. Sedangkan tahun 1990 dan 1993, terjadi inflasi akibatketidakseimbangan permintaan dan penawaran sektor perumahan dengan anekabarang dan jasa.

            TEORI-TEORI INFLASI
                Secara garis besar ,teori inflasi dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing meliputiaspek-aspek tertentu dari proses inflasi.
            Teori Kuantitas
Teori kuantitas meliput peranan uang beredar dalam proses inflasi dari beberapa aspek.
Jumlah uang beredar
Dianggap bahwa penyebab inflasi adalah pertambahan dari jumlah uang yang beredar.Tanpa ada kenaikan uang beredar tidak akan timbul inflasi.
Psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang.
Ada tiga kemungkinan keadaan berkaitan dengan harapan masyarakat ini.
Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa mendatangsehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan, akibatnya harga-harga tidaknaik lagi tapi ini justru awal dari munculnya inflasi.
Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi. Penambahan jumlah uang tidak lagidi simpan tapi di pergunakan untuk membeli barang. Hal ini berarti adanyakenaikan permintaan sehingga harga-harga akan meningkat.
Terjadi pada keadaan inflasi yang sudah parah (hiper inflasi), dimana dalamtahap ini orang sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang,ditandai oleh adanya peredaran mata uang yang makin cepat. Keadaan sepertiini ditandai oleh kecenderungan pada saat jumlah uang bertambah (misal 20%)mengakibatkan harga-harga naik lebih dari 20%.

            Teori Keynes
                Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuannya (secaraekonomis). Proses inflasi ini terjadi sebagai proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok social yang menginginkan bagian yang lebih bear daripada yang bisa disediakan olehmasyarakat tersebut (permintaan melebihi penawaran). Disinilah timbul konsep inflationary-gap.
                Golongan/kelompok masyarakat yang mempunyai dana, misalnya pemerintah berusahamemperoleh bagian besar dari hasil produksi (output) masyarakat menjalankan defisit anggaranbelanja yang dibiayai dengan mencetak uang baru. Mungkin juga golongan pengusaha-pengusaha swasta ingin melakukan investasi-investasi baru setelah memperoleh danapembiayaan dari kredit bank. Golongan tersebut bisa juga serikat buruh yang berusahamemperoleh kenaikan gaji bagi anggota-anggotanya.
                Bila jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah baranngyang tersedia, maka harga akan naik.

            Teori Strukturalis
                Teori ini memberikan tekanan pada kekauan dari struktur perekonomian seperti yangterjadi pada Negara-negara berkembang, ada dua kekuatan utama dalam perekonomianNegara-negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi. Kekakuan ini terdiri dari :
Kekakuan pertama, berupa ketidak elastisan dari penerimaan ekspor., yaitu nilai eksportumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sector lain.
Kekakuan kedua, berkaitan dengan ketidak-elastisan dari penawaran atau produksibahan makanan di dalam negeri. Misalnya, pertumbuhan produksi bahan makanan tidaksecepat pertumbuhan penduduk dan pendapatan per-kapita, sehingga harga bahanmakanan naik melebihi kenaikan harga barang lain. Kemudian muncul tuntutankaryawan untuk menaikkan gajinya. Kenaikan gaji ini mengakibatkan menaiknya ongkosproduksi, yang berarti pula adanya kenaikan harga. Naiknya harga ini akanmenimbulkan kembali tuntutan kenaikan gaji. Inilah yang kita kenal dengan prosesspiralinflasi.

            AKIBAT-AKIBAT INFLASI
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa inflasi dengan hanya beberapa persen setahun(inflasi yang lunak) itu tidak merugikan, sebaliknya malah dapat mendorong perkembanganekonomi, karena dapat mendorong paa pengusaha memperluas produksinya dan dengandemikian menciptakan kesempatan kerja baru. Tetapi inflasi mencapai laju lebih dari 10%,maka akibat negative-negatifnya mulai kentara. Diantaranya sebagai berikut :
Inflasi merugikan orang-orang yang berpenghasilan tetap, karena penyesuaian upah/gajibiasanya mengikui kenaikan harga dengan jangka waktu yang agak lama. Dengandemikian, penghasilan rill merosot.
Inflasi menyebabkan harga barang-barang ekspor menjadi mahal , sehingga ekspor kitatidak bisa bersaing dengan hasil produksi Negara-negara lain.
Inflasi menyebabkan orang-orang enggan menabung (karena nilai nyata uang tabunganmerosot) dan mendorong orang suka mencari pinjaman. Hal ini akan menghambatperkembangan dunia usaha dan investasi.

            CARA-CARA MENGATASI INFLASI
Inflasi merupakan penyebab keresahan masyarakat dan mengakibatkan kekhawatiranpemerintah. Oleg sebab itu, pemeritah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnyakarena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali.
Inflasi yang disahkan (validated) dan tidak disahkan. Jika inflasi dibiarkan berlangsunganterus-menerus karena pemerintah mengizinkan penambahan persediaan uang (misalnyakarena deficit anggaran dengan mencetak uang baru), maka inflasi itu disebut inflasi yangdisahkan. Jika inflasi yang tejadi tidak disertai dengan kenaikan persedianan uang, makainflasi itu disebut inflasi yang tidak disahkan.
Inflasi dapat menguntungkan golongan masyarakat tertentu tetapi merugikan golonganlain, sehingga menimbulkan ketegangan social. Oleh sebab itu, setiap Negara menghindariinflasi dengan menerapkan berbagai kebijakan. Beberapa kebijakan untuk mengatasi inflasiantara lain sebagai berikut :

                                                 Kebijakan moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan Bank Sentral yang ingin mengurangi jumlah uangdengan cara mengendalikan pemberian kredit oleh bank umum kepada masyarakat.

            Politik Diskonto
Politik Diskonto (discount policy) adalah polikit bank Sentral untuk mempengaruhiperederan uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga,dengan menaikan tingkat bunga dapat diharapkan jumlah uang yang beredardimasyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak menyimpan uangdi bank dari pada menjalankan investasi. Sebaliknya Bank Sentral akanmenurunkan suku bunga jika timbul deflasi. Dengan diturunkannya suku bungandiharapkan masyarakat akan menarik uangnya dari bank karena bunga tidakmemadai.

            Politik Pasar Terbuka
Untuk memperkuat polotik diskonto, Bank Sentral juga menjalankan politik pasarterbuka (open market policy) yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-suratberharga. Dengan membeli surat-surat berharga diharapkan uang berambah dimasyarakat. Sebaliknya jika menjual surat-surat berharga diharapkan uang akantersedot dari masyarakat.

            Politik Persediaan Kas
Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) yaitu politik Bank Sentral untukmempengaruhi peredaran uang dengan cara menaikkan dan menurunkanpresentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya presentasepersediaan kas, maka diharapkan jumlah kredit akan berkurang. Sebaliknya,dengan diturunkannya presentase persediaan kas, maka permintaan kreditdiharapkan bertambah.

            Kebijakan Fiskal
Dengan kebijakan ini, pemerintah mempengaruhi perekonomian melalui perubahanpengeluaran dan pemerimaan pemerintah. Jenis kebijakan fiskal ini diantaranya sebagaiberikut :

            Pengaturan pengeluaran pemerintah            
Pemerintah harus menjaga penggunaan anggaran Negara agar sesuai denganperencanaan. Kalau pembelanjaan Negara melampaui bats yang telah ditentuakn ataudirencanakan, akan mendorong pertambahan uang beredar atau sebaliknya.

            Peningkatan tarif pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang utama. Dengan dinaikkannya tarifpajak, maka penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehinggadaya beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.

3. Kebijakan Nonmoneter
                Kebijakan nonmoneter dapat ditempuh dangan tiga cara :
Peningkatan produksi
Kalau produksi meningkat, walaupun jumlah uang bertambah, inflasi tidak terjadi.Bahkan hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan perekonomian.

Kebijakan upah
Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan(disposable income) masyarakat. Penuruna disposable income dilakukan denganmenaikan pajak penghasilan.

Pengawasan harga
Kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha dapat diatasi dengan penetapanharga maksimum olh pemerintah. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan timbulnyajual-beli barang tanpa mengindahkan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah(black market).untuk mengatasi keadaan itu, pendistribusian barang-barang tersebutkepada masyarakat dilakukan oleh pemerintah. Hah ini pernah dilaksanakan pada masaorde lama.

            DEFLASI, DEVALUASI dan REVALUASI
Deflasi
                Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan secara tajam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat dihindarkan.
                Deflasi akan mempengaruhi garapan yang akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi perekonomian.
                Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang beredardi dalam masyarakatbterlalu sedikit, sedangkan barang dan jasa tersedia secaramelimpah sehingga kenaikan secara tajjam nilai mata uang dan peningkatan perananuang tidak dapat dihindarkan.
                Deflasi akan mempengaruhi garapan yang akan dating dan psikologi parapengusaha. Proses deflasi juga akam mempengaruhi penurunan tingkat investasi yangtentu saja akan membawa kesulitan bagi perekonomian.

Devaluasi
                Masalah devaluasi berkaitan erat dengan perubahan kurs valuta asing. Devaluasiadalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (valutaasing). Kebijakan devaluasi yang diambil oleh suatu negara biasanya terlebih dahuludikonsultasikan dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund).Indonesia telah beberapa kali melakukan devaluasi, kita perlu membedakan devaluasidan depresiasi, mengingat keduanya sama-sama merupakan penurunan nilai mata uangdalam negeri terhadap valuta asing. Pada devaluasi, penurunan nilai mata uang dalamnegeri terhadap valuta asing terjadi karena adanya kebijakan pemerintah. Sedangkanpada depresiasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadibukan karena adanya kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan pemerintah danpenawaran mata uang di pasar valuta asing.

Revaluasi
                Revaluasi adalah kebalikan dari devaluasi. Jadi,revaluasiadalah suatu usahauntuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena nilai matauang dalam negeri itu dinilai terlalu rendah. Sedangkanapresiasi,yang merupakankebalikan dari depresiasi, adalah suatu kenaikan nilai mata uang dalam negeri terhadapvaluta asing yang terjadi di pasar valuta asing.

CONTOH PERMASALAHN INFLASI

            KINERJA EKONOMI: Inflasi Di Bawah Target
                                                                                                                            
Tahun
Target*)
Realisasi
2011
5,65%
3,79%
2012
5,3%
-
Sumber: Depkeu 
Ket: *) target dalam APBN-P
Indonesia

 JAKARTA: Tingkat inflasi yang cukup rendah tahun inidianggap sebagai capaian yang cukup baik. Namun,pemerintah akan meningkatkan sinergi otoritas moneter danfiskal, serta mengoptimalkan pengawasan inflasi di daerah.
 Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menilai               capaian inflasi 2011 yang tercatat 3,79% sudah cukup baikkarena tingkat inflasi ini jauh lebih rendah daripada asumsipemeritah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraPerubahan (APBN-P) 2011 yang ditetapkan 5,65%. 
 "Inflasi 2011 ini cukup baik, tapi tadi dikatakan            pentingnya kita bersinergi, otoritas moneter dan fiskal, dan juga dengan daerah untuk bisamenjaga inflasi," ujar Agus usai pembukaan perdagangan saham hari pertama 2012 di BursaEfek Indonesia hari ini.
 Pada 2012, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 5,3%. Namun, melihat realisasi         inflasi 2011 yang lebih rendah dari perkiraan, pemerintah akan berupaya agar capaian tingkatinflasi 2012 dapat lebih rendah dari 5,3%. "Tapi tentu kita harus berupaya untuk lebih rendahdari itu, jadi harus dijaga maksimum 5,3%," ujar Agus.

                Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Desember 2011 sebesar 0,57%.Berdasarkan kelompok pengeluaran, kontributor inflasi Desember tertinggi adalah kelompokbahan makanan sebesar 0,84%, yang kemudian diikuti kelompok makanan jadi dan rokokmenyumbang  0,78%.
                Sementara itu, laju inflasi tahunan maupun tahun kalendernya 3,79%. Inflasi komponeninti, secara kumulatif selama periode Januari-Desember 2011 maupun dibandingkan Desember2010 sebesar 4,34%.
 Sementara itu, untuk inflasi harga barang yang diatur pemerintah, inflasi tahunannnya       mencapai 2,78%, sedangkan inflasi atas harga barang yang bergejolak inflasi tahunkalendernya (year-on-year) 3,37%.
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka transaksi BEI awal tahun 2012    tadi pagi menegaskan tujuan pembangunan bukan hanya mengejar angka pertumbuhanekonomi yang tinggi, tetapi juga harus menjaga tingkat inflasi dan daya beli masyarakat, sertamengurangi kemiskinan dan pengangguran. 
 Presiden juga meminta agar peran pemerintah, pengusaha baik BUMN dan swasta,           serta seluruh masyarakat bersinergi untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut. (sut).


            Presiden Banggakan Prestasi Pertumbuhan & Inflasi 2011


                 JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membanggakan realisasi inflasi 2011yang bisa ditekan pada angka 3,79% dan pencapaian pertumbuhan kuartal III sebesar 6,5%.Menurut Kepala Negara, dengan kedua prestasi itu telah berhasil menempatkan kinerjaekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia Pasifik.
                "Sebagai contoh inflasi tercatat 3,79% ini terendah di kawasan Asia Pasific. Sedangkanpertumbuhan ekonomi kuartal III yang mencapai 6,5% itu menjadi tertinggi di antara negara-negara se ASEAN," ujarnya saat membuka Sidang Kabinet Parippurna yang dihadiri olehanggota Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Presiden, hari ini.

                Menurut dia, keberhasilan perekonomian tersebut makin lengkap dengan pencapaianrealisasi ekspor yang menembus US$200 miliar atau salah satu realisasi tertinggi dalam sejarahperdagangan nasional."Ini memberikan semangat bagi kita bukan hanya mempertahankannyatapi meningkatkan lagi di tahun ini."Soal keberhasilan menekan inflasi ke angka 3,79% padatahun lalu, menurut Presiden Yudhoyono, hal itu memang bukan yang paling terbaik karenapada 2009 justru pemerintah berhasil menekan inflasi pada angka 2,78% atau terendahsepanjang sejarah republik.
                Hanya saja, Kepala Negara tetap merasa banggsa dengan pencapaian itu karenaberhasil dilakukan pemerintah di tengah kondisi ekonomi sejumlah negara di dunia yang justrujatuh dan menghadapi krisis. (faa)

 BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan penurunan nilai uang disebabkan terlalu banyaknyajumlah uang yang beredar dalam masyarakat sehingga harga-harga naik secara ukmum dan terus-menerus.
§       Terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang berasal dari :
§       Segi produksi (segi penawaran)
§       Segi permintaan
§       Segi harga
§       Segi uang
§       Jenis inflasi :
Berdasarkan tingkat parah/tidaknya inflasi :
            Inflasi ringan (dibawah 10%)
            Inflasi sedang (antara 10-30%)
            Inflasi berat (antara 30-100%)
            Inflasi sangat berat (di atas 100%)
Berdasarkan penyebab :
            Demand-pull inflation(inflasi karena kelebihan permintaan efektif)
            Cost-push inflation(inflasi karena kenaikan biaya produksi)
Berdasarkan asal :
            Inflasi berasal dari luar negeri (imported inflation)
            Inflasi karena deficit APBN yang terus menerus
§       Penyebab inflasi :
Bertambahnya jumlah uang beredar
Bertambahnya permintaan efektif
§       Teori-teori inflasi
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Strukturalis
§       Akibat inflasi :
Merugikan orang-orang berpenghasilan tetap
Harga barang ekspor mahal
Tabungan masyarakat merosot
§       Cara-cara untuk mengatasi inflasi dilakukan melalui kebijakan :
Moneter
Fiscal
Nonmoneter
§       Deflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan terjadinya kenaikan nilai uang secara tajam karenasedikitnya uang beredar di masyarakat sehingga harga-harga cenderung turun.
§       Devaluasi adalah usaha untuk menurunkan nilai uang dalam negeri terhadap niali uang luar negeri.
§       Revaluasi adalah usaha untuk menaikkan nilai uang dalam negeri terhadap uang luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar :
Artikel :
Pelajaran EKONOMI 2 , PENERBIT ERLANGGA , RITONGA, dkk.