Pages

Senin, 04 Juni 2012

PENDAPATAN NASIAONAL


A.  DEFINISI PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu.

Tiga Definisi Pendapatan Nasional 
  1. Nilai barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun). 
  2.  Jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.  
  3.  Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan itu.

Berdasarkan ketiga definisi diatas, terdapat pula tiga pendekatan untuk menghitung pendapatan nasional, yakni pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran.

Pendapatan nasional dihitung dengan tiga pendekatan :

  • Produksi
  • pendapatan
  •  Pengeluaran
·         

1.    Pendekatan Produksi
 
Dengan pendekatan ini , penapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu Negara selama satu tahun. Yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa, melainkan nilai tambah dari barang dan jasa.

2.    Pendekatan Pendapatan
 
Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara selama satu tahun.

3.    Pendekatan Pengeluaran
 
Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara selama satu tahun.


B.  KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL


1.    Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Produksi
 
Dalam perhitungan pendapatn nasional Indonesia, pemerintah kita lebih menekankan penggunaan pendekatan produksi nasional dan pengeluaran. Sedangkan pendekatan pendapatan hampir tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik ( BPS ) hanya mengeluarkan perhitungan pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran. Sebagai perbandingan Amerika Serikat menggunakan pendekatan Pengeluaran dan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi yang dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) disuatu Negara selama satu tahun. Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional .

2.    Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara .
Pendekatan pendapatan mengkelompokan faktor-faktor produksi dan pendapatannya menjadi empat komponen , yaitu :
  • Tenaga kerja, pendapatannya berupa upah dan gaji
  • Tanah dan harta tetap lainnya, pendapatannya berupa sewa
  • Modal, pendapatannya berupa bunga , dan
  • Keahlian, kewirausahaan, pendapatannya berupa keuntungan.
Hasil yang diperoleh pendekatan pendapatan akan sama dengan yang diperoleh pendekatan produksi.

3.    Komponen Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
 
Untuk menghitung pendapatan nasionala dengan pendekatan pengeluaran atau penggunaan, kegiatan ekonomi suatu Negara dikelompokan menjadi empat sektor :
  •   Sektor rumah tangga
  •  Sektor pemerintah
  • Sektor perusahaan, dan
  • Sektor masyarakat luar negeri
Berdasarkan penegelompokan tersebut dibedakan empat jenis pengeluaran :
  1.  Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
  2. Pengeluaran konsumsi oleh pemerintah
  3. Pengeluaran konsumsi oleh perusahaan atau disebut sebagai Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto ( PMTDB ) , dan
  4. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri

a)    Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga

Dalam perhitungan pendapatan nasional, konsumsi oleh rumah tangga ( C ) merujuk pada pengeluaran total rumah tangga untuk pembelian barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini. Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia , komponen ini dinamakan “pengeluaran konsumsi rumah tangga.”

b)   Pengeluaran konsumsi oleh pemerintah

Pemerintah melakukan pengeluaran untuk melayani masyarakat saat ini dan untuk membentuk barang modal tetap. Pengeluaran pemerintah jenis pertama ini dinamakan pengeluaran konsumsi pemerintah ( G ). Termasuk dalam pertama itu antara lain pembayaran gaji pegawai negeri dan pembelian alat-alat kantor.
Pengeluaran pemerintah jenis kedua adalah pengeluaran investasi, yang dalam analisis ilmu ekonomi biasanya dimasukkan kedalam pengeluaran untuk pembentukan modal tetap domestik. Yang termasuk pengeluaran jenis kedua ini adalah pengeluaran untuk membangun prasarana seperti jalan, jembatan dan jaringan irigasi.
Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia, pengeluaran konsumsi oleh pemerintah dimasukkan dalam komponen yang dinamakan “pengeluaran konsumsi  pemerintah.”

c)    Pengeluaran konsumsi oleh perusahaan

Investasi adalah pembentukan barang atau jasa untuk menghasilkan barang atau jasa lain. Jadi, barang dan jasa itu tidak dinikmati langsung. Pengeluaran investasi ( I ) merupakan pengeluaran untuk menambah barang modal tetap dan persediaan (stock). Yang termasuk dalam persediaan  adalah bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
Dalam perhitungan pendapatan nasional Indonesia, pengeluaran investasi oleh perusahaan bersama-sama dengan pengeluaran investasi oleh pemerintah dimasukkan ke dalam komponen “Pembentukan Modal Tetap Domestic Bruto “ (PMTDB) dan komponen “perubahan stock.”

d)   Pengeluaran untuk Pembelian Barang dan Jasa Ekspor oleh Masyarakat Luar Negeri

Pengeluaran masyarakat luar negeri untuk pembelian barang dan jasa ekspor (X) dimasukkan kedalam perhitungan pendapatan nasional karena pengeluaran itu menaikkan nilai barang dan jasa yang diproduksi. Yang diperhitungan dalam perhitungan pendapatan nasional adalah ekspor neto , yaitu selisih antara ekspor dengan impor (M). pengeluaran untuk barang dan jasa impor merupakan pengeluaran untuk menambah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh neraga lain sehingga tidak termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional.


RUMUS PDB

Keempat komponen pendapatan nasional dengan cara pengeluaran tersebut menghasilkan rumus perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai berikut :

PDB = C + I + G + (X – M)

Rumus itu banyak digunakan dalam penetapan kebijakan-kebijakan ekonomi. Misalnya untuk meningkatkan PDB maka pemerintah :
  • Meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga, C;
  • Meningkatkan investasi oleh perusahaan (sektor swasta), I;
  • Meningkatkan pengeluaran pemerintah, G; atau
  • Memperbaiki posisi neraca pembayaran, (X – M)

Hubungan PDB , PNB dan Pendapatan Nasional


Hubungan antara PDB , PNB dan Pendapatan Nasional sebagai beriku :
·         Produk Nasional Bruto (PNB) =

Produk Nasional Bruto (PNB) – Pendapatan Faktor Produksi Neto dari Luar Negeri

·         Produk Nasional Neto (PNN) =

Produk Nasional Bruto (PNB) – Penyusutan

·         Produk Nasional =

Produk Nasional Neto (PNN) – Pajak Tak Langsung Neto


C.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL 


Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam rangka meningkatkan kebijakan pendapatan nasional suatu Negara, perlu diketahui lebih dulu faktor-faktor yang masing-masing komponen pendapatan nasional.
  1. Komponen Konsumsi dan Tabungan
Dalam perekonomiaan tertutup sederhana, pendapatan nasional yang diterima oleh rumah tangga – rumah tangga digunakan untuk  :
·         Membeli barang dan jasa yang disebut dengan pengeluaran konsumsi atau consumption (C).
·         Menabung, yang disebut dengan saving (S).
Rumus yang terbentu seagai berikut :
Y = C + S

Keterangan : Y = pendaatan nasional , C = konsumsi, S = tabungan 

    2.   Komponen Konsumsi dan Investasi

Dalam jangka panjang, tabungan akan digunakan untuk pengeluaran invetasi, tentunya setelah dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran mendadak. Oleh karena itu diperoleh rumus sebagai berikut :
Y = C + S
Y = C + I
Sehingga : I = S


D.  MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL


Tujuan perhitungan pendapatan nasional adalah untuk mendapatkan taksiran akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun. Manfaat-manfaat dilakukannya perhitungan pendapatn nasional adalah sbagai berikut : 
1.    Sumber Informasi bagi Pemerintah
·         Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu Negara.
·         Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk lebih banyak membeli mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. 

2.   Perkiraan Perubahan Pendapatan Rill

Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu Negara mengetahui perubahan pendapatan rill penduduknya. 

3.    Perbandingan Kemajuan Ekonomi Antarnegara

Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan itu bisa dilaksanakan berdasarkan wilayah, misalnya antarnegara Asean, antarnegara maju atau antarnegara sedang berkembang.

1 komentar: