Galih Prayitno dilahirkan dari pasangan Dede Abdulrahman dan Eti Handayani. Ais panggilan yang biasa kami panggil di rumah. Dia lahir di Jakarta, 06 Juli 1991. Galih mempunyai seorang kakak perempuan bernama Intan Febriani Rahman. Dalam keluarga besar, dia seorang pendiam diantara kami yang seusianya. Ais seorang mahasiswa sebuah sekolah tinggi swasta ternama di Jakarta. Dia mengambil jurusan Manajemen Transportasi Laut di STMT Trisakti (Sekolah Tinggi Manajemen Transport). Dari TK dia memang sudah terlihat kepintarannya, dia selalu mendapatkan peringkat 10 besar di kelasnya. Sewaktu SMP dan SMA Ais masuk ke sekolah unggulan di Jakarta Utara dan dibangku kuliah dia masuk kelas unggulan. Namun saat kuliah cara belajar dia sudah mulai berubah, dia selalu mambaca berbagai judul buku sampai akhirnya dia lulus dengan nilai yang hampir kumloat dan menyelesaikan kuliah hanya dengan 3,5 tahun. Sehingga saya berkeinginan mewawancarai dia karena menurut saya, dia bisa kita jadikan inspirasi mahasiswa atau pun anak muda lainnya. Dan inilah hasil wawancara saya dengan Galih :
Saya : Apa arti pendidikan buat anda?
Galih : Pendidikan bagi saya sangat penting, karena kita menjadi tahu apa yang belum kita tahu dan kita menjadi bisa dengan apa yang belum bisa kita lakukan, serta memberi wawasan dan merubah pola piker ke depan.
Saya : Bagaimana cara anda belajar ?
Galih : Dengan memanfaatkan waktu yang dimiliki uantuk senantiasa mambaca.
Saya : Menurut anda, dimana tempat yang paling nyaman untuk belajar?
Galih : Tentunya dirumah sendiri.
Saya : Berapa jam sehari anda luangkan waktu untuk belajar?
Galih :1-2 jam.
Saya : Menurut anda, bagaimana cara belajar yang baik?
Galih : Dengan menentukan yang prioritas, yaitu apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu yang penting dan mendesak.
Saya : Apakah orang tua mendukung anda dalam proses belajar?
Galih :Sangat mendukung, khususnya dalam materi.
Saya : Bagaimana anda bisa mendapatkan nilai kumloat?
Galih : Cita-citakan untuk mendapat IP 4 disetiap semesternya, karena akan memacu semangat belajar kita.
Saya : Siapa yang mendorong anda untuk mendapatkan nilai kumloat?
Galih : Orang tua
Saya : Apakah anda cukup puas mendapatkan nilai kumloat?
Galih : Tidak, karena sayan ingin teman-taman saya mendapatkannya juga.
Saya : Dengan hasil kumloat, apa keuntungan yang anda dapat?
Galih : – Membahagiakan orang tua.
– Keyakinan akan mecapai cita-cita semakin besar.
– Perusahaan akan mencari kita.
Saya : Apakah lingkungan sekitar mempengaruhi prestasi anda?
Galih :Ya, khususnya taman kita bermain.
Saya : Faktor apa saja yang mendukung anda berprestasi?
Galih : – Impian yang dimiliki.
– Motivasi untuk membahagiakan orang tua.
– Lingkungan sekitar.
Saya : Apakah menurut anda, teman-teman di kelas, anda anggap sebagai pesaing atau tidak?
Galih : Tidak, karena teman sekelas merupakan partner untuk kemajuan kita.
Saya : Saat dosen menerangkan di kelas, anda lebih memilih mendengarkan terlebih dahulu atau mencatat saat dosen menerangkan? Berikan alasannya!
Galih : Mendengarkan, karena kita cukup tau intinya saja dan pencabarannya kita sendiri yang menjelaskan.
Saya : Setelah lulus kuliah, apa yang akan anda lakukan?
Galih : Ingin membuka kursus English speaking.
Saya : Adakan tokoh atau seseorang yang menjadi panutan atau inspirasi anda?
Galih : Mario Teguh, karena motivasinya membuat seseorang berani bermimpi.
Saya : Apa pesan anda untuk generasi muda agar tetap terus berprestasi?
Galih : Sedini mungkin buatlah sebuah impian yang besar, agar kita mempunyai semangat dalam hidup.
sa